Para pembaca yang budiman. Selama ini kita semua mengetahui bahwa untuk menyamakan keadaan seseorang yang banyak bicara namun pengetahuannya dangkal adalah dengan menggunakan peribahasa "Air beriak tanda tak dalam", atau bagi yang dianggap tidak berpengetahuan "Tong kosong nyaring bunyinya". Demikian pula dengan penulis. Penulis pernah berpikir bahwa kalimat tersebut dapat diterapkan kepada setiap orang yang banyak bicara. Ketika anda berkata tentang air beriak tanda tak dalam, tong kosong nyaring bunyinya, tahukah anda ternyata maknanya tidak seperti yang selama ini kita kira, ternyata selama bertahun-tahun kita sudah salah menggunakannya. Pada suatu kolam air kita mungkin akan menemukan riak-riak atau gelembung-gelembung air yang relatif kecil di atas permukaannya. Menurut hasil penelitian, riak-riak air tersebut banyak ditemukan pada suatu ekosistem air yang mana ketinggian permukaan airnya dari dasar tidak begitu tinggi atau air dalam kondisi tidak
بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ Setiap manusia menjalani kehidupan atas kehendak Allāh ﷻ , kita tidak pernah minta untuk diciptakan ataupun dilahirkan ke dunia. Namun apa yang kita hadapi saat ini, terlahir dan menjalani kehidupan dengan berbagai dinamikanya, adalah sesuatu yang harus kita senantiasa syukuri. Kita ambil hikmahnya saja. Jika kita tidak pernah tercipta, atau tidak pernah terlahir ke dunia, tidaklah mungkin kita akan merasakan bagaimana menjalani kesenangan hidup di surga. Di setiap keadaan, apapun itu, akan selalu ada hikmah. Seperti yang telah kita diskusikan bahwa dalam menjalani kehidupan ini setiap orang akan cenderung mengalami berbagai keadaan, terkadang susah terkadang senang, sedih ataupun bahagia, tergantung sejauh mana keyakinan kita untuk menjalani kesabaran, kekhlasan, dan penyerahan diri kepada Sang Pencipta, Allāh ﷻ . Semakin tinggi tingkatannya maka akan semakin terasa