Para pembaca yang budiman. Selama ini kita semua mengetahui bahwa untuk menyamakan keadaan seseorang yang banyak bicara namun pengetahuannya dangkal adalah dengan menggunakan peribahasa "Air beriak tanda tak dalam", atau bagi yang dianggap tidak berpengetahuan "Tong kosong nyaring bunyinya". Demikian pula dengan penulis. Penulis pernah berpikir bahwa kalimat tersebut dapat diterapkan kepada setiap orang yang banyak bicara. Ketika anda berkata tentang air beriak tanda tak dalam, tong kosong nyaring bunyinya, tahukah anda ternyata maknanya tidak seperti yang selama ini kita kira, ternyata selama bertahun-tahun kita sudah salah menggunakannya. Pada suatu kolam air kita mungkin akan menemukan riak-riak atau gelembung-gelembung air yang relatif kecil di atas permukaannya. Menurut hasil penelitian, riak-riak air tersebut banyak ditemukan pada suatu ekosistem air yang mana ketinggian permukaan airnya dari dasar tidak begitu tinggi atau air dalam kondisi tidak
بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ Yth. Sahabat Diskusi Hidup. Alhamdulillāh p ada pertemuan kali ini kita akan membahas kembali diskusi hidup yang berkaitan dengan perkawinan dan kali ini kita akan membahas tentang berumah tangga jangan coba-coba karena jika merasa tidak cocok akhirnya bisa bercerai. Diskusi hidup kali ini langsung berilustrasi dengan contoh sebagai berikut. Pada suatu waktu seorang laki-laki dan perempuan menikah. Sang perempuan menikah karena ingin merasakan suatu kehidupan lain atau ingin lepas dari kehidupannya yang selama ini dirasakan tidak nyaman, yang mana ia menganggap atau memperkirakan bahwa kehidupannya yang baru mungkin akan jauh lebih baik. Ia berpikir dan berharap bahwa setelah menikah akan mulai mencintai suaminya seiring berjalannya waktu. Ternyata apa yang diperkirakannya sangat jauh meleset. Dia mendapati suaminya sebagai seorang yang keras, egois, tidak dewasa, dan terkesan hanya berori