Para pembaca yang budiman. Selama ini kita semua mengetahui bahwa untuk menyamakan keadaan seseorang yang banyak bicara namun pengetahuannya dangkal adalah dengan menggunakan peribahasa "Air beriak tanda tak dalam", atau bagi yang dianggap tidak berpengetahuan "Tong kosong nyaring bunyinya". Demikian pula dengan penulis. Penulis pernah berpikir bahwa kalimat tersebut dapat diterapkan kepada setiap orang yang banyak bicara. Ketika anda berkata tentang air beriak tanda tak dalam, tong kosong nyaring bunyinya, tahukah anda ternyata maknanya tidak seperti yang selama ini kita kira, ternyata selama bertahun-tahun kita sudah salah menggunakannya. Pada suatu kolam air kita mungkin akan menemukan riak-riak atau gelembung-gelembung air yang relatif kecil di atas permukaannya. Menurut hasil penelitian, riak-riak air tersebut banyak ditemukan pada suatu ekosistem air yang mana ketinggian permukaan airnya dari dasar tidak begitu tinggi atau air dalam kondisi tidak
بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ Yth. Sahabat Diskusi Hidup, s ebagai umat beragama sudah seyogyanya dalam hidup ini kita semua mencari ridha Allāh SWT dan mengharapkan kelak berada di dekat-Nya, yaitu Syurga. Silaturahmi merupakan jalan untuk mendapatkan ridha Allāh SWT yang tidak bisa diabaikan. Diskusi hidup tentang bagaimana kebersamaan itu menjadi luar biasa ? Maka dalam diskusi hidup kita kali ini akan kita bahas sebagai berikut. Semut adalah salah satu jenis binatang yang namanya Allāh SWT sebutkan sebagaimana dapat kita temukan di dalam Al-Qurān, yaitu QS. An-Naml (Semut). Begitu hebatnya seekor semut, walaupun hanya dalam dua ayat disebutkan oleh Allāh SWT, namanya dijadikan sebagai nama surat. Kisah tentang semut disinggung dalam QS. An-Naml: 18-19, yang diterjemahkan sebagai berikut: “ Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: ‘Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, a