Para pembaca yang budiman. Selama ini kita semua mengetahui bahwa untuk menyamakan keadaan seseorang yang banyak bicara namun pengetahuannya dangkal adalah dengan menggunakan peribahasa "Air beriak tanda tak dalam", atau bagi yang dianggap tidak berpengetahuan "Tong kosong nyaring bunyinya". Demikian pula dengan penulis. Penulis pernah berpikir bahwa kalimat tersebut dapat diterapkan kepada setiap orang yang banyak bicara. Ketika anda berkata tentang air beriak tanda tak dalam, tong kosong nyaring bunyinya, tahukah anda ternyata maknanya tidak seperti yang selama ini kita kira, ternyata selama bertahun-tahun kita sudah salah menggunakannya. Pada suatu kolam air kita mungkin akan menemukan riak-riak atau gelembung-gelembung air yang relatif kecil di atas permukaannya. Menurut hasil penelitian, riak-riak air tersebut banyak ditemukan pada suatu ekosistem air yang mana ketinggian permukaan airnya dari dasar tidak begitu tinggi atau air dalam kondisi tidak
BANYAK YANG SALAH KAPRAH, CARA BERPIKIR TERBALIK, MEMINTA MAAF ATAUKAH MEMAAFKAN YANG BERNILAI LEBIH BAIK?
بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ Sabahat Diskusihidup yang berbahagia, Pada pertemuan kali ini dan pada moment yang sangat special hari ini, kita akan berdiskusi tentang apa yang biasa kita atau orang banyak lakukan. Mungkin pemikiran penulis agak berbeda dengan Sahabat, meskipun demikian semoga hal ini dapat menjadi renungan bagi kita semua, untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pada moment-moment tertentu seseorang ataupun banyak orang yang mengutarakan permohonan maaf kepada orang lain. Permohonan maaf itu ada yang disampaikan secara lisan pada saat bertemu ataupun ketika menelpon baik secara voice call ataupun video call , dan ada pula yang disampaikan secara tertulis baik melalui pesan singkat biasa ataupun melalui aplikasi handphone Whatsapp, Telegram, atau aplikasi lainnya. Banyak yang menyatakan bahwa orang yang meminta maaf itu lebih mulia daripada orang yang dimintai permohonan maaf. Tahuka