AIR BERIAK TANDA TAK DALAM, TONG KOSONG NYARING BUNYINYA, TAHUKAH ANDA TERNYATA MAKNANYA TIDAK SEPERTI YANG SELAMA INI KITA KIRA, TERNYATA SELAMA BERTAHUN-TAHUN KITA SUDAH SALAH MENGGUNAKANNYA
Para pembaca yang budiman. Selama ini kita semua mengetahui bahwa untuk menyamakan keadaan seseorang yang banyak bicara namun pengetahuannya dangkal adalah dengan menggunakan peribahasa "Air beriak tanda tak dalam", atau bagi yang dianggap tidak berpengetahuan "Tong kosong nyaring bunyinya". Demikian pula dengan penulis. Penulis pernah berpikir bahwa kalimat tersebut dapat diterapkan kepada setiap orang yang banyak bicara. Ketika anda berkata tentang air beriak tanda tak dalam, tong kosong nyaring bunyinya, tahukah anda ternyata maknanya tidak seperti yang selama ini kita kira, ternyata selama bertahun-tahun kita sudah salah menggunakannya.
Pada suatu kolam air kita mungkin akan menemukan riak-riak atau gelembung-gelembung air yang relatif kecil di atas permukaannya. Menurut hasil penelitian, riak-riak air tersebut banyak ditemukan pada suatu ekosistem air yang mana ketinggian permukaan airnya dari dasar tidak begitu tinggi atau air dalam kondisi tidak dalam. Hal ini memang terjadi karena volume airnya relatif sedikit jika dibandingkan dengan kondisi tempat air itu sendiri. Semakin banyak volume air pada suatu ekosistem air maka semakin sedikit pula kemungkinan terdapat riak air. Jadi ketika itu diterapkan kepada seseorang maka akan bermakna bahwa orang tersebut dianggap kurang cerdas.
Ada lagi, yaitu sebuah tong. Tong adalah suatu tempat yang biasa digunakan untuk menyimpan minyak tanah atau bensin, berukuran besar sekira 200 liter. Tong terbuat dari bahan kaleng yang ketika kosong akan berbunyi nyaring bila dipukul oleh benda keras terutama yang berupa logam. Jadi ketika itu diterapkan kepada seseorang maka akan bermakna bahwa orang tersebut dianggap tidak tahu apa-apa.
Jika dilihat dari sisi kondisi seseorang, kita mungkin sering menemukan bahwa ada rekan-rekan kita banyak bicara atau banyak cingcong tetapi kenyataannya memiliki tingkat pengetahuan yang relatif rendah. Sehingga dikatakan ilmunya tidak tinggi atau kualitas pemahamannya tidak mendalam. Ada pula yang bahkan tidak mengerti apa-apa meskipun sudah banyak yang diucapkannya. Namun pada kenyataannya, mengenai keadaan banyak bicara ini tidak selalu diartikan negatif dan tidak bisa pula dibuat menjadi suatu kesimpulan yang dapat diterapkan secara umum terhadap setiap orang yang memiliki keadaan seperti itu.
Sesungguhnya ada dua macam orang yang banyak bicara:
1. Yang pertama adalah orang yang banyak bicara tetapi sebenarnya tidak banyak yang ia ketahui atau bahkan tidak tahu apa-apa.
Orang jenis ini memang akan cenderung banyak bicara dikarenakan ia akan cenderung mencoba mencari kata-kata yang tepat dalam menyampaikan suatu pernyataan atau argumen-argumen sampai ia merasa bahwa kalimat yang diucapkannya sudah cukup. Kecenderungan banyak bicaranya juga dikarenakan ia ingin dipandang sebagai orang yang banyak mengetahui berbagai hal, namun ternyata mutu dari pembicaraannya sangatlah rendah, tidak berbobot, atau biasa saja, bahkan mungkin tidak ada maknanya sama sekali. Atau menunjukkan betapa pedulinya ia sehingga tidak memperhatikan apakah yang akan disampaikannya sudah cukup atau belum. Bisa juga karena orang tersebut termasuk orang yang periang sehingga mulutnya tidak bisa diam jika sedang berada di antara orang lain apalagi teman-temannya.
Namun pada intinya orang jenis ini memiliki tingkat pengetahuan dan pemahaman yang rendah terhadap berbagai permasalahan dalam kehidupan.
2. Yang kedua adalah orang yang banyak bicara karena memang tinggi ilmunya.
Orang jenis ini, banyak berbicara dikarenakan memang ia banyak mengetahui berbagai hal dalam kehidupan, sehingga tidak memiliki kesulitan dalam mengungkapkan kata-kata. Baginya mungkin tidak ada kesulitan dalam mengekspresikan atau menyampaikan berbagai hal dikarenakan sudah banyak pengalaman dalam kehidupan. Orang jenis ini banyak juga kita lihat pada diri penceramah, penyuluh, pengajar, pewawancara, dan lain-lain. Justru mereka adalah orang-orang yang cerdas. Lantas apakah orang-orang seperti ini termasuk dalam peribahasa "Air beriak tanda tak dalam" atau "Tong kosong nyaring bunyinya", atau peribahasa/ungkapan lain yang seperti itu?
TENTU TIDAK!
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa sebenarnya ungkapan "Air beriak tanda tak dalam", "Tong kosong nyaring bunyinya", atau yang seperti itu, hanyalah digunakan untuk menyindir atau mencemooh orang lain bahkan mungkin orang yang ada di hadapannya. Oleh karena itu, ungkapan-ungkapan seperti itu sebaiknya tidak perlu lagi digunakan dalam pergaulan kita sehari-hari karena sangatlah mungkin akan menyakiti hati orang lain.
Mari kita gunakan ungkapan-ungkapan lain yang lebih baik, lebih membangun, karena sesungguhnya persatuan dan kesatuan bangsa itu akan terbentuk dan terpelihara dengan tidak saling menyakiti satu sama lain.
Komentar
Management Colleges in Hyderabad
MBA Colleges in Hyderabad
Online MBA Colleges in Hyderabad
Part Time MBA Colleges in Hyderabad
Full Time MBA Colleges in Hyderabad