Para pembaca yang budiman. Selama ini kita semua mengetahui bahwa untuk menyamakan keadaan seseorang yang banyak bicara namun pengetahuannya dangkal adalah dengan menggunakan peribahasa "Air beriak tanda tak dalam", atau bagi yang dianggap tidak berpengetahuan "Tong kosong nyaring bunyinya". Demikian pula dengan penulis. Penulis pernah berpikir bahwa kalimat tersebut dapat diterapkan kepada setiap orang yang banyak bicara. Ketika anda berkata tentang air beriak tanda tak dalam, tong kosong nyaring bunyinya, tahukah anda ternyata maknanya tidak seperti yang selama ini kita kira, ternyata selama bertahun-tahun kita sudah salah menggunakannya. Pada suatu kolam air kita mungkin akan menemukan riak-riak atau gelembung-gelembung air yang relatif kecil di atas permukaannya. Menurut hasil penelitian, riak-riak air tersebut banyak ditemukan pada suatu ekosistem air yang mana ketinggian permukaan airnya dari dasar tidak begitu tinggi atau air dalam kondisi tidak
بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ Yth. Sahabat Diskusi Hidup, a lhamdulillāh kita dapat berjumpa kembali dalam kesempatan yang berbeda. Kali ini penulis akan membahas diskusi hidup tentang perbedaan antara sifat, sikap, dan perilaku merupakan 3 (tiga) tahapan implementasi keadaan manusia . Adapun 3 (tiga) tahapan implementasi keadaan manusia, penulis diskusi hidup jelaskan sebagai berikut. Tahapan Pertama (sifat). Berbicara tentang sifat-sifat manusia, ada sifatnya yang baik dan ada juga yang sifatnya jelek. Dalam konteks ini sifat adalah keadaan rohaniah seseorang yang sudah ada atau terbentuk sejak masih di dalam kandungan. Ini adalah sudah ketentuan Allah bahwa semua tercipta ada yang baik dan ada yang tidak. Sifat manusia adalah mendasar, relatif tidak bisa berubah. Terkadang ada orang bilang “sudah dari sononya”. Namun hal ini bukan menjadi penghalang bagi seseorang untuk mencari ridho-Nya. Tahapan