Langsung ke konten utama

Featured Posts

AIR BERIAK TANDA TAK DALAM, TONG KOSONG NYARING BUNYINYA, TAHUKAH ANDA TERNYATA MAKNANYA TIDAK SEPERTI YANG SELAMA INI KITA KIRA, TERNYATA SELAMA BERTAHUN-TAHUN KITA SUDAH SALAH MENGGUNAKANNYA

        Para pembaca yang budiman. Selama ini kita semua mengetahui bahwa untuk menyamakan keadaan seseorang yang banyak bicara namun pengetahuannya dangkal adalah dengan menggunakan peribahasa "Air beriak tanda tak dalam", atau bagi yang dianggap tidak berpengetahuan "Tong kosong nyaring bunyinya". Demikian pula dengan penulis. Penulis pernah berpikir bahwa kalimat tersebut dapat diterapkan kepada setiap orang yang banyak bicara. Ketika anda berkata tentang air beriak tanda tak dalam, tong kosong nyaring bunyinya, tahukah anda ternyata maknanya tidak seperti yang selama ini kita kira, ternyata selama bertahun-tahun kita sudah salah menggunakannya.      Pada suatu kolam air kita mungkin akan menemukan riak-riak atau gelembung-gelembung air yang relatif kecil di atas permukaannya. Menurut hasil penelitian, riak-riak air tersebut banyak ditemukan pada suatu ekosistem air yang mana ketinggian permukaan airnya dari dasar tidak begitu tinggi atau air dalam kondisi tidak

SILAKAN DOWNLOAD AMPUH

SILAKAN DOWNLOAD AMPUH
Aplikasi Mobile Penyuluhan Hukum

BAGAIMANA AGAR KOMUNIKASI BISA MENCAPAI TUJUAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERGAULAN BERBANGSA DAN BERNEGARA?

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ 


 
Ysh. Sahabat Diskusi Hidup. pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam melakukan komunikasi, agar apa yang kita ingin bisa tercapai atau setidak-tidaknya tersalurkan dengan baik. Beginilah diskusi hidup tentang bagaimana agar komunikasi bisa mencapai tujuan, sebagai berikut ini.



Ada 3 (tiga) unsur dan langkah dalam komunikasi:
 
1.            Inisiatif.
 
        Pertama-tama kita harus memiliki ide dan inisiatif untuk memulai mengirimkan pesan atau maksud yang ingin kita sampaikan serta memiliki tujuan yang jelas.
 
 
2.            Aspiratif.
 
        Pesan atau maksud yang disampaikan diupayakan cukup mewadahi keinginan kita dan bermanfaat pula bagi pihak lain sehingga pihak lain tersebut secara langsung ataupun tidak langsung dapat merasa ikut memiliki kepentingan dengan apa yang kita akan atau sedang kerjakan.
 
3.            Interaktif.
 
    Upayakan untuk selalu berusaha menjaga agar bisa saling berkomunikasi sehingga terjadi komunikasi dua arah antara kita yang memiliki kepentingan dengan orang atau pihak lain yang kita tuju.
 
 
    Tuhan sudah banyak mengajarkan bagaimana cara kita berhubungan dengan-Nya dan berhubungan dengan sesama makhluk-Nya.
 
        Penulis yakin para Sahabat Diskusihidup mungkin pernah mendengar istilah bahwa hubungan antara kita dengan Tuhan adalah seperti kita berada di depan suatu cermin. Ketika kita menjauh, Tuhan akan terasa jauh. Namun ketika kita mendekat kepada-Nya maka Tuhan akan terasa dekat.
 
        Ternyata demikian juga halnya antara sesama manusia. Ketika kita jarang berkomunikasi maka kita akan merasa jauh dengan orang tertentu. Namun ketika kita sering atau rutin berkomunikasi maka kita akan merasa dekat dengan  orang tersebut.
 
        Ketika kita tidak pernah menyebut dan mengagungkan Tuhan, mungkin pertolongan-Nya terasa jauh. Begitu juga sebaliknya, jika kita sering atau rutin menyebut dan mengagungkan nama-Nya, insya Allah kita akan merasa dekat dengan Tuhan.
 
        Demikian juga dalam hubungannya dengan sesama manusia, tidak jauh berbeda. Ketika kita rutin berkomunikasi dengan rekan atau orang-orang yang lebih tua, atau bahkan kepada yang usianya di bawah kita, tentu kemungkinan mendapatkan pertolongan insya Allah akan lebih terbuka luas.
 
 
Ysh. Sahabat Diskusihidup yang berbahagia.
 
            Mungkin ada diantara kita yang terkadang merasa suntuk atau lelah dalam menjalani hidup ini.
 
        Yang masih suntuk janganlah bosan untuk selalu berusaha bersemangat. Yang masih dalam kesulitan tetaplah yakin bahwa diantara kesempitan ada celah terang (kesempatan), jalan untuk keluar dari kesulitan/kesusahan.
 
Ternyata kuncinya dari semua itu adalah “komunikasi”. Loh kok bisa ya?
Memang bisa. Mari kita lihat contoh-contoh berikut ini.
 
        Dalam aplikasi/penerapan hidup sehari-hari, ketika kita memiliki keinginan, bagi orang-orang yang mengagungkan kekuasaan Tuhan, ia akan senantiasa meminta petunjuk dan pertolongan-Nya dengan tidak mengesampingkan juga tetap melakukan usaha secara duniawi (yang biasa juga disebut “ikhtiar”).
 
        Ketika ada yang sakit gigi, ia akan mendatangi dokter gigi untuk meminta petunjuk dan kemudian diberi obat. Ketika ada yang bermasalah dengan wajah atau rambut, ia akan datang dan berkonsultasi di tempat perawatan wajah atau rambut. Yang bermasalah hukum bisa datang kepada seorang yang bergelar sarjana hukum, pengacara, atau notaris. Yang bermasalah dengan keluarga, percintaan, dll tentu perlu bertanya kepada ahlinya.
 
        Intinya berkomunikasi dengan orang-orang yang dipercaya dapat memberikan solusi terhadap suatu permasalahan dalam kehidupan kita. Solusi itulah yang menjadi tujuan sementara ataupun akhir.
 
        Ternyata mencapai suatu tujuan itu bisa mudah. Yang sulit itu ternyata cara berpikir kita sendiri yang malah membuatnya menjadi sulit, ketika seseorang memiliki permasalahan namun cenderung diam saja dan dipendam tanpa aksi, tanpa usaha.
 
“Komunikasi” dalam istilah sekelompok komunitas sering disebut dengan “koordinasi”.
Ke samping/ke sesama tingkatan/sebaya, disebut koordinasi.
Ke bawah/bawahan/anggota/usia di bawahnya, bisa disebut koordinasi bisa juga disebut petunjuk/perintah/permintaan.
Kalau ke atas/atasan/orang yang lebih tua/yang lebih dihormati, bisa disebut konsultasi atau minta petunjuk.
 
 
        Berdasarkan uraian di atas, maka dapat kita lihat bahwa sesungguhnya, yang mendekatkan dan menjauhkan itu kuncinya adalah pada “komunikasi”.
 
 
        Penulis tidak lupa berpesan untuk para Sahabat Diskusihidup dan untuk menjadi pengingat bagi diri penulis sendiri juga, agar kita senantiasa rutin berkomunikasi dengan orang-orang yang kita kenal, baik yang jauh maupun yang dekat. Terutama kepada orang tua kita, apalagi yang masih memiliki orang tua, baik keduanya atau hanya tinggal seorang, maka mari kita rutin menghubungi orang tua kita, meskipun hanya untuk sekedar “say hello” atau menanyakan kabarnya, insya Allah orang tua kita akan bahagia dengan itu, sebelum kita menyesal kemudian.
 
 
Ysh. Sahabat Diskusi Hidup yang berbahagia,
 
Demikian diskusi kita kali ini, mohon maaf jika ada hal-hal yang tidak berkenan, karena sejatinya kebenaran hanya milik Allah SWT.
 
Terima kasih banyak atas perhatiannya.

وَاللهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابُ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APAKAH PERBUATAN BUNUH DIRI MERUPAKAN SUATU HAL YANG MELANGGAR HUKUM POSITIF DI INDONESIA ATAU BUKAN?

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ     Yth. Sahabat Diskusi Hidup , alhamdulillāh pada kesempatan kali ini kita dapat berjumpa lagi untuk membahas diskusi hidup tentang apakah perbuatan bunuh diri merupakan suatu hal yang melanggar hukum positif di Indonesia atau bukan. Berikut ini adalah diskusi hidup kita kali ini.         Pada umumnya setiap orang akan menganggap bahwa tindakan bunuh diri adalah perbuatan yang melanggar hukum karena dinilai sebagai perbuatan yang tercela, menghabisi atau menghilangnya nyawa manusia meskipun itu terhadap dirinya sendiri. Namun sebagian orang masih banyak yang menganggap bahwa tindakan bunuh diri itu tercela namun tidak melanggar hukum positif di Indonesia dengan alasan tidak diatur di dalam buku Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) atau peraturan perundang-undangan lainnya. Yang diatur di dalam pasal KUHP adalah mengenai suruhan atau dorongan untuk melakukan tindakan bunuh diri tersebut

TINDAK PIDANA KHUSUS DI LUAR KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ     Yth. Sahabat Diskusi Hidup, a lhamdulillāh kita dapat berjumpa kembali dalam kesempatan yang berbeda. Kali ini penulis akan membahas diskusi hidup tentang tindak pidana khusus di luar Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Selanjutnya diskusi hidup kita adalah sebagai berikut.             Pertama kali dikenal istilah Hukum Pidana Khusus, sekarang diganti dengan istilah Hukum Tindak Pidana Khusus. Timbul pertanyaan, apakah ada perbedaan dari kedua istilah ini. Oleh karena yang dimaksud dengan kedua istilah itu adalah UU Pidana yang berada di luar Hukum Pidana Umum yang mempunyai penyimpangan dari Hukum Pidana Umum baik dari segi Hukum Pidana Materiil maupun dari segi Hukum Pidana Formal. Kalau tidak ada penyimpangan tidaklah disebut Hukum Pidana Khusus atau Hukum Tindak Pidana Khusus.             Hukum Tindak Pidana Khusus mempunyai ketentuan khusus dan penyimpangan terhadap Hukum Pidana Umum, b

HATI-HATI DALAM HAL TURUT MENCICIL BARANG YANG KEMUDIAN DIGUNAKAN OLEH ORANG LAIN

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ   Yth. Sahabat Diskusi Hidup,   alhamdulillāh kita dapat berjumpa kembali dalam kesempatan diskusi hari ini. Kali ini kita akan membahas diskusi hidup tentang hati-hati dalam hal turut mencicil barang yang kemudian digunakan oleh orang lain. Berikut ini adalah diskusi hidup kita kali ini. Ketika kita turut membantu seseorang atau bahkan orang tua kita dalam memenuhi cicilan kredit barang, maka apa yang kita niatkan harus jelas. Niat tersebut bisa ditekadkan di dalam hati atau diucapkan kepada orang yang kita bantu. Alangkah jauh lebih baik jika disampaikan juga kepada orang yang dibantu.   Mungkin suatu ketika ada saudara, teman, atau bahkan orang tua yang misalnya membeli motor atau mobil dengan cara mengangsur atau membayar dengan cara mencicil setiap bulan atau mungkin membayar beberapa kali dengan jangka waktu tertentu tidak selalu dilakukan setiap bulan, maka pada saat kita akan membantu me